Minggu, 20 Maret 2011

Penyakit pada Anggrek


Tanaman sakit adalah setiap penyimpangan dari keadaan normal yang ditunjukkan dengan penghambatan atau gangguan dari aktivitas fisiologis atau perubahan struktural yang dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan bentuk tanaman yang abnormal, menyebabkan susunan bagian tanaman yang berbeda, menyebabkan kematian bagian tanaman atau seluruh tanaman sebelum waktunya.

Penyebab penyakit dapat digolongkan sebagai berikut :



* Golongan jasad hidup: cendawan, bakteri, mikroplasma, algae, (ganggang), tanaman golongan Phanerogami dan Netmatoda.
* Golongan virus. Penyebab dari golongan virus ini belum dapat dipastikan apakah termasuk golongan jasad hidup atau bukan hidup.
* Golongan bukan jasad hidup. Golongan ini meliputi kekurangan atau kelebihan zat hara, cahaya, aerasi, sifat tanah, keadaan iklim, dan faktor lingkungan lainnya.

Cendawan (fungus) dan bakteri


* Busuk hitam (black rot) :
Mungkin ini adalah penyakit paling merusak yang menyerang tanaman anggrek dan Cattleya adalah yang terbanyak.
Penyebab: cendawan Pythium ultimum.
Gejala:
o Biasanya pertama yang diserang adalah daun atau anakan baru. Kemudian menjalar ke rhizome sampai akhirnya ke akar.
o Daerah daun yang terinfeksi terdapat bercak berwarna coklat dan dikelilingi oleh warna kuning, kontras dengan bagian daun lainnya yang berwarna hijau.
o Daerah pangkal daun yang terinfeksi berwarna kehitaman lalu melunak, jika ditekan akan mengeluarkan cairan.
o Proses pembusukannya cepat.
o Pada akar awalnya menjadi keriput, kemudian warnanya berubah menjadi coklat tua dan akhirnya putus.
Penanggulangan :
o Bagian tanaman yang terinfeksi dipotong sampai batas area yang bebas dari penyakit dengan alat yang steril.
o Celupkan tanaman pada fungisida dan keringkan sebelum di tanam kembali.
o Cara terbaik menghindari Black rot adalah dengan menjaga agar tanaman dan sekelilingnya tidak terlalu basah.
o Pupuk dengan calcium yang tinggi akan mencegah black rot pada anakan baru.
o Untuk pengendaliannya dapat menggunakan fungisida seperti : Baycor, Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot.
* Busuk coklat (brown rot) :
Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi.
Gejala:
o Biasanya penyakit ini menyerang Paphiopedilum.
o Mulanya adalah noda air yang kecil karena air menempel pada daun dalam beberapa waktu, kemudian akan menyebar dengan cepat dan daun berubah warna menjadi coklat tua.
o Ini terjadi jika terdapat pot tanaman diatas tanaman tersebut dimana air menetes turun dan menetap pada tengah daun.
o Suhu dan kelembaban yang tinggi adalah kondisi penunjang timbulnya penyakit ini.
o Daun yang patah atau terluka adalah tempat awal penyebarannya.
Penanggulangan :
o Potong daun jika terdapat warna coklat sperti bubur pada dasar daun dengan gunting yang steril.
o Jika penyakit sudah parah, bagian tanaman yang terkena harus dipotong dan dimusnahkan.
o Rendam
o Tanaman dan pot didesinfektan dengan larutan formalin 4 % atau fungisida/antibiotik Natriphene 0,5 % selama 1 jam.
* Busuk pucuk batang (crown rot) :
Penyebab: bakteri Erwinia Cartovora.
Gejala:
o Menyerang phalaenopsis, menyebabkan kerusakan dan busuk pada akar, umbi batang dan daun.
o Proses pembusukan daun umbi batang dan akar yang terinfeksi sangat cepat (hanya dalam waktu 1-2 hari), tetapi penyebaran ke tanaman lainnya agak lambat.
o Penyakit ini biasanya timbul karena sirkulasi udara tidak begitu baik pada kelembaban yang tinggi (mis. setelah terkena hujan pada malam hari).
Penanggulangan:
o Tanaman yang terinfeksi harus dipisahkan dari tanaman yang sehat.
o Bagian yang terinfeksi dipotong dan dibuang.
o Rendam semua bagian tanaman dan pot dengan fungisida (Captan, Dithane M-45, atau Physan 20).
o Peralatan kebun harus steril.
* Busuk akar (root rot) :
Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani.
Gejala :
o Akar membusuk dan menjalar ke rhizoma dan umbi batang.
o Daun dan umbi batang menguning, berkeriput, tipis dan bengkok mengakibatkan tanaman menjadi kerdil dan tidak sehat.
Penanggulangan :
o Semua bagian tanaman yang terjangkit dipotong dan dibuang
o Bekas potong disemprot dengan fungisida (Benlate).
* Bercak coklat (Brown spot) :
Penyebab : bakteri Pseudomonas cattleyae.
Gejala:
o Biasanya menyerang phalaenopsis dan paphiopedilum.
o Terdapat bercak coklat, lunak dan berair pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian tanaman.
Pengendalian :
o Potong semua bagian yang yang terinfeksi dengan alat yang steril.
o Rendam tanaman dengan natriphene atau Physan selama kira2 1 jam.
o Semprotkan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20.


Virus

Tidak ada cara pengobatan terhadap virus, hanya bersifat pencegahan agar tidak menular pada tanaman lainnya. Sekali tanaman terkena virus, maka selamanya tanaman tersebut terinfeksi, oleh sebab itu sebaiknya tanaman tersebut dimusnahkan.


* Cymbidium Mosaic :
Penyebab: virus Cymbidium Mosaic.
Gejala :
o Sebenarnya penyakit ini salah nama, karena dapat menyerang semua jenis anggrek.
o Awalnya terdapat bintik2 kekuning2an sebagai akibat adanya sel yang mati, kemudian menjadi menghitam dan cekung.
o Bercak biasanya bulat biasa, kadangkala membentuk belah ketupat pada daun.
o Pada cattleya dan phalaenopsis ditandai dengan bercak ke-unguan, kemudian menjadi coklat juga setelah beberapa minggu. semula berupa bercak kekuningan lalu muncul jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran.
o Pada daun yang sudah tua terdapat banyal bintik2 sebagai akibat terdapat jaringan yang mati.
Pengendalian :
o Potong dan membuang bagian tanaman yang terinfeksi.
o Menstrerilkan semua alat potong dan alat lain untuk tanaman.
* Bercak bercincin (TMV) :
Penyebab: virus TMV (Tobacco Mosaic Virus).
Gejala :
o Timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun.
o Gejala lainnya hampir sama seperti Cymbidium Mosaic diatas.
Pengendalian :
o Potong dan membuang bagian tanaman yang terinfeksi.
o Menstrerilkan semua alat potong dan alat lain untuk tanaman.
o Perokok tidak boleh menangani tanaman sambil merokok.


Source: http://www.anggrek.info/index.php?topic=pest§ion=penyakit




Tidak ada komentar:

Posting Komentar